Contoh soal
Dalam pendekatan fungsi, limit didefinisikan sebagai batas. Oleh karena itu, limit dapat didefinisikan sebagai nilai yang didekati fungsi saat suatu titik mendekati nilai tertentu. Dalam kata lain, limit fungsi adalah nilai yang diharapkan digunakan oleh fungsi ketika variabel independennya mendekati suatu nilai tertentu atau saat variabel independennya mendekati tak hingga (infinity).
Notasi Umum fungsi Limit
A. FUNGSI
1. pengertian fungsi
Fungsi dalam istilah matematika merupakan pemetaan setiap anggota sebuah himpunan (dinamakan sebagai domai atau variabel bebas) kepada anggota himpunan yang lain (dinamakan sebagai kodomain atau variabel terikat) yang dapat dinyatakan dengan lambang , atau dapat menggunakan lambang , . Istilah ini berbeda pengertiannya dengan kata yang sama yang dipakai sehari-hari, seperti “alatnya berfungsi dengan baik.” Konsep fungsi adalah salah satu konsep dasar dari matematika dan setiap ilmu kuantitatif. Istilah "fungsi", "pemetaan", "peta", "transformasi", dan "operator" biasanya dipakai secara sinonim. Anggota himpunan yang dipetakan dapat berupa apa saja (kata, orang, atau objek lain), namun biasanya yang dibahas adalah besaran matematika seperti bilangan real.
Contohnya adalah sebuah fungsi dengan domain dan kodomain himpunan bilangan real adalah , yang menghubungkan suatu bilangan riil dengan bilangan riil lain yang dua kali lebih besar. Dalam hal ini kita dapat menulis .
2. Notasi Fungsi
Notasi dasar fungsi adalah cara sederhana untuk menyatakan fungsi matematika tanpa perlu menggunakan notasi yang lebih rumit. Notasi dasar ini sering digunakan dalam konteks matematika sehari-hari. Berikut adalah notasi dasar fungsi:
Penulisan Fungsi: Fungsi sering kali dilambangkan dengan huruf "f" atau huruf lain, seperti "g" atau "h". Misalnya, jika kita memiliki fungsi yang menghitung harga dengan menggunakan diskon, kita bisa menyebutnya sebagai "f", "g", atau "h", tergantung pada preferensi.
Penulisan Input: Input dari fungsi umumnya dilambangkan dengan huruf "x". Misalnya, jika kita ingin menghitung harga dengan diskon berdasarkan harga asli "x", kita akan menggunakan "x" sebagai variabel input.
Penulisan Output: Output dari fungsi, yang merupakan hasil perhitungan, dilambangkan dengan "f(x)", yang berarti "fungsi f dengan input x". Ini adalah nilai yang diberikan oleh fungsi untuk input tertentu.
Ekspresi Matematika: Fungsi dijelaskan dengan menggunakan ekspresi matematika. Misalnya, jika kita memiliki fungsi sederhana yang mengurangkan 10 dari inputnya, kita dapat menulisnya sebagai:
f(x) = x - 10
Ini adalah ekspresi matematika yang menggambarkan fungsi. Ini berarti bahwa untuk setiap nilai "x" yang kita masukkan ke dalam fungsi ini, nilai output "f(x)" akan menjadi nilai "x" dikurangi 10.
Dengan notasi dasar ini, kita dapat menggunakannya untuk menghitung output fungsi untuk berbagai nilai input. Misalnya, jika kita ingin menghitung nilai "f(20)", kita akan menggantikan "x" dengan 20 dalam ekspresi matematika:
f(20) = 20 - 10
3. Domain, Kodomain, dan Range
Himpuan A disebut domain (daerah asal), himpunan B adalah kodomain
(daerah kawan), dan anggota himpunan B yang memiliki pasangan di A
disebut range (daerah hasil).
4. Sifat - Sifat Fungsi
Fungsi f: A → B disebut fungsi satu-satu atau fungsi injektif jika dan hanya jika untuk sembarang a1 dan a2 dengan a1 tidak sama dengan a2 berlaku f(a1) tidak sama dengan f(a2). Dengan kata lain, bila a1 = a2 maka f(a1) sama dengan f(a2).
Contoh:
A = {1, 2, 3}
B = {a, b, c}
F: A => B {(1,a), (2,a), (3,b)}
Fungsi f: A → B disebut fungsi kepada, fungsi onto atau fungsi surjektif jika dan hanya jika untuk sembarang b dalam kodomain B terdapat paling tidak satu a dalam domain A sehingga berlaku f(a) = b. Dengan kata lain, suatu kodomain fungsi surjektif sama dengan kisarannya (range).
Contoh:
A = {1, 2, 3}
B = {a, b}
F: A => B {(1,a), (2,a), (3,b)}
Fungsi bijektif
Fungsi f: A → B disebut fungsi korespondensi satu-satu, fungsi into, fungsi bijektif jika dan hanya jika untuk sebarang b dalam kodomain B terdapat tepat satu a dalam domain A sehingga f(a) = b, dan tidak ada anggota A yang tidak terpetakan dalam B. Dengan kata lain, fungsi bijektif adalah sekaligus injektif dan surjektif.[4]
Contoh:
A = {1, 2, 3}
B = {a, b, c}
F: A => B {(1,a), (2,b), (3,c)}
B. GRAFIK FUNGSI
Bilamana daerah asal dan daerah hasil sebuah fungsi merupakan bilangan riil, kita dapat membayangkan fungsi itu dengan menggambarkan grafiknya pada suatu bidang koordinat. Dan grafik fungsi f adalah grafik dari persamaan y=f(x). Gambar 1 berikut ini menampilkan grafik dari beberapa fungsi:
Jawab:
(a) (f+g)(2) = f(2) + g(2) = 1/2 + 5 = 11/2
(b) (f /g)(2) = f(2) /g(2) = (1/2)/5 = 1/10
(c) (f ○ g)(2) = f(g(2)) = f(5) = 1/5
Turunan adalah salah satu dasar analisis dan bisa digunakan untuk memecahkan permasalahan sehari-hari. Banyak sekali pekerjaan yang mengguna...